top of page

Pesan Tengah Malam

  • Wildlife Works
  • 3 hari yang lalu
  • 2 menit membaca
midnight forest

Cerita di balik penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga(AD/ART) LPHD Desa Batilap dan Batampang. Ditulis oleh Erlinda Ekaputri, Country Director Wildlife Works Indonesia.


Sudah hampir tengah malam ketika layar ponsel saya menyala. Saya menghela napas dan berpikir, "Ada apa lagi?". Tubuh rasanya lelah setelah berjam-jam melewati jalan berkelok dan medan berat menuju desa terpencil yang berada di tengah hutan. Satu-satunya yang saya inginkan hanyalah tidur nyenyak sebelum melanjutkan perjalanan panjang esok hari.


Namun dalam hati, saya tahu.


Saya telah berkomitmen untuk bekerja bersama masyarakat, untuk selalu ada ketika mereka membutuhkan. Terkadang, komitmen itu berarti harus siap sedia 24 jam sehari.


Saya mengambil ponsel dan melihat sebuah pesan panjang dari seorang bapak di desa nun jauh di ujung negeri ini. Pesannya menggunakan campuran Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, sehingga saya sering kesulitan memahami maksud kalimatnya. Tapi kali ini pesannya sangat jelas. Ia menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas bantuan Wildlife Works dalam mendampingi masyarakat desanya mencapai kesepakatan yang menetapkan aturan yang jelas di antara mereka.


Saya terdiam sejenak. Kenapa hal ini begitu berarti baginya?

Rasa terima kasihnya menyentuh hati saya. Seketika, rasa lelah itu sirna. Saya tersenyum dan segera membalas pesannya, mengatakan bahwa ini bukan apa-apa. Semua ini bisa terjadi karena kemauan, usaha, dan niat baik dari masyarakatnya sendiri.


Namun saat mengetik pesan tersebut, saya menyadari satu hal.


Ini bukan sekadar kesepakatan. Ini bukan hanya setumpuk kertas yang ditandatangani.


community members sign documents
Anggota Masyarakat Proyek REDD+ Gerbang Barito menandatangani dokumen persetujuan AD/ART

Teman-teman di lapangan sudah menceritakan betapa panjang dan rumitnya proses di balik penyusunan AD ART ini. Debat sengit, saling curiga, ketakutan kehilangan kekuasaan, dan keengganan sebagian pihak untuk bertanggung jawab. Beragam kepentingan berbenturan, ego bermain di sana-sini, dan setiap langkah adalah perjuangan berat. Namun di tengah semua kekacauan itu, tercapainya sebuah kesepakatan ternyata memiliki arti yang begitu besar.


Saat itu, saya mengerti.


Di balik setiap dokumen yang tertulis dan ditandatangani, ada cerita-cerita yang tak pernah terungkap. Cerita tentang perjuangan, ketangguhan, dan keberanian. Cerita tentang orang-orang yang berani percaya, bermimpi, dan berharap.


Karena terkadang, sebuah kesepakatan bukan hanya kata-kata di atas kertas. Ia adalah secercah cahaya dalam gelap.


Dalam segala upaya yang jauh dari sempurna untuk melindungi satwa liar dan lingkungan, dalam kepenatan menghadapi tuduhan oportunisme, pesan seperti inilah yang mengingatkan saya untuk terus melangkah.


Pesan ini menghilangkan kebisingan, mengusir keraguan, dan meyakinkan saya bahwa setiap pagi, saya bangun dengan sebuah tujuan, memiliki alasan kuat untuk menjalani hari demi hari.

 
 
bottom of page