top of page

Kepala Nkonsango Ndala

IBALI CARBON COMMITTEE REPRESENTATIVE WILDLIFE WORKS UNTUK PROYEK REDD+ MAI NDOMBE

Terkait dengan kesehatan, rumah sakit dan pasokan air bersih secara signifikan meningkat di desa kami dan kami berharap dapat segera membangun sekolah baru. Kami juga sangat menghargai komitmen jangka panjang Wildlife Works, berbeda dengan pihak lain yang hanya memberikan bantuan individual berupa pompa air dan sekarang pompa tersebut rusak, mereka sudah tidak disini lagi.

TONTON

>50k  

MITRA

MASYARAKAT LOKAL

300k

HEKTAR

HUTAN LINDUNG

7

SPESIES YANG TERANCAM PUNAH

BERHASIL DILINDUNGI

3.8m

EMISI tCO2e

BERHASIL DICEGAH LEPAS KE ATMOSFER HINGGA HARI INI

POACHER TO PROTECTOR
The Mai Ndombe REDD+ Project in the DRC employs over 20 eco-guardians, many of whom are former poachers.
ABOUT THE MAI NDOMBE REDD+ PROJECT
The Mai Ndombe REDD+ Project protects 300,000 hectares of critical bonobo and forest elephant habitat within the world’s second-largest intact rainforest and some of the most important wetlands on the planet, the Congo Basin.
Filip-C-Agoo-Everland-Marketing-Congo-5813-WEB-low-resolution.jpg

MAI NDOMBE

REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO (DRC)

logo

TAUTAN LEBIH LANJUT 

START DATE: MARCH, 2011

DURATION: 30 YEARS

PROJECT TYPE: AVOIDED DEFORESTATION REDD+

TAUTAN LEBIH LANJUT 

METHODOLOGY: VM0009

REGISTRY: VERRA

THIRD-PARTY VERIFIED ☑

TAUTAN LEBIH LANJUT 

FOR DETAILS INCLUDING THE PROJECT BASELINE AND REFERENCE AREA.

READ THE FULL PROJECT FAQ FOR DETAILS INCLUDING THE PROJECT BASELINE AND REFERENCE AREA.

decorative vector image
decorative vector image
decorative vector image
decorative vector image

6 KLINIK KESEHATAN KELILING DAN SATU RUMAH SAKIT TELAH DIDIRIKAN

11 SEKOLAH DIBANGUN ATAU DIRENOVASI

6 TAMBANG IKAN TELAH DIBANGUN DAN VARIAN BARU SINGKONG DIPERKENALKAN UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN

MEMBANGUN 10 SUMUR AIR BERSIH BERTENAGA SURYA DAN BERKELANJUTAN

MENCIPTAKAN LEBIH DARI 300 PEKERJAAN LOKAL

DAMPAK PROYEK

Sebanyak 50.000 jiwa tinggal di wilayah proyek Mai Ndombe. Mereka tersebar di 28 desa.

Sebagian besar wilayah di desa ini dihuni oleh orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai Bantu, migran penggembala yang menetap di sekitar Danau Mai Ndombe beberapa generasi yang lalu. Di dalam wilayah proyek juga terdapat satu desa yang merupakan rumah bagi Batwa, penjaga hutan adat asli yang lebih dikenal sebagai "pigmi".

Selama berabad-abad semua anggota masyarakat di wilayah proyek dan zona proyek kehilangan hak-hak ekonomi dan politiknya akibat penjajahan dan ekspolitasi. Mereka merupakan bagian dari masyarakat yang paling terpinggirkan di dunia. Mereka mencari strategi baru untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka sambil hidup berdampingan dengan hutan yang hingga mereka memiliki hubungan budaya dan spiritual yang kuat.

ARTIKEL 01

KEMBALINYA

GAJAH HUTAN

Selama bertahun-tahun, lanskap di dalam area proyek hampir sepenuhnya kehilangan kehadiran satwa liar. Namun berkat proyek REDD+, hutan dan satwa liar kini kembali berkembang.

Baca selengkapnya

ARTIKEL 02

WAWANCARA DENGAN

MATTHIEU BOLAA

Mike Korchinsky mendirikan Wildlife Works pada tahun 1997 dengan keyakinan bahwa jika kita ingin melindungi satwa liar, upaya konservasi harus dilakukan untuk komunitas lokal yang berbagi lingkungan mereka agar dapat hidup berdampingan.

Baca selengkapnya

CERITA DARI MASYARAKAT DAN KOMUNITAS LOKAL

Dengan pendapatan dari penjualan karbon, masyarakat menginvestasikan dana tersebut untuk membangun fasilitas pendidikan, yang sebelumnya kurang atau bahkan tidak ada di sebagian besar desa. Tingginya tingkat deforestasi di wilayah ini memberi dampak negatif kepada rendahnya pendidikan serta kesehatan masyarakat setempat. Selama proyek ini berjalan, rencananya akan dibangun 32 sekolah. Pendapatan dari penjualan karbon juga digunakan untuk menyediakan seragam, biaya sekolah, gaji guru dan biaya ujian nasional.

Pendidikan merupakan prioritas yang sangat penting dalam proyek ini karena ini menyangkut kualitas hidup dan masa depan masyarakat.

PERTANIAN KONSERVASI

Pelajari lebih lanjut

Singkong adalah makanan pokok bagi jutaan orang di DRC, tetapi produktivitasnya terancam oleh berbagai hama dan penyakit.

 

Staf yang berasal dari wilayah sekitar telah dipekerjakan untuk menjalankan kebun percontohan, agroforestri, dan memberikan pelatihan pertanian konservasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan akses informasi bagi anggota masyarakat setempat sehingga mereka dapat meningkatkan hasil panen mereka dengan cara yang berkelanjutan.

LAYANAN KESEHATAN YANG BERKUALITAS

Pelajari lebih lanjut

Peningkatan layanan kesehatan merupakan salah satu aspek pentingdari proyek di Mai Ndombe REDD+ . Masyarakat di sana menginvestasikan pendapatan karbon mereka untuk sektor ini. Angka kematian ibu di wilayah tersebut termasuk yang tertinggi di dunia, lebih dari ⅓ anak di bawah usia 5 tahun mengalami kekurangan gizi. Selain itu, banyak anak yang berisiko tinggi terjangkit wabah malaria dan campak.

 

Untuk mengatasi tantangan ini, pendirian rumah sakit baru dan klinik kesehatan keliling yang cepat tanggap telah merevolusi akses masyarakat ke layanan kesehatan yang berkualitas.

TATA KELOLA MASYARAKAT

Komite Pembangunan Lokal telah dibentuk sebagai elemen utama dalam pengelolaan di dalam wilayah proyek. Kegiatan proyek dipilih melalui konsultasi dengan masyarakat lokal, pemangku kepentingan utama lainnya serta pejabat dari berbagai tingkat pemerintahan.

Dengan pendapatan dari penjualan karbon yang diperoleh melalui upaya perlindungan hutan, masyarakat telah mengalokasikan sumber daya untuk membeli rig pengeboran portabel untuk merevolusi akses air bersih.

MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN

Pelajari lebih lanjut

Danau Mai Ndombe adalah salah satu danau paling unik di dunia berdasarkan aspek biologisnya. Berbeda dengan banyak danau besar Afrika lainnya, di danau Mai Ndombe, spesies ikan dominan belum pernah diperkenalkan, sehingga habitatnya kaya akan spesies endemik. Namun selama beberapa dekade terakhir, pasokan ikan telah menyusut drastis karena praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan.

 

Untuk mengatasi masalah ini, anggota masyarakat telah menginvestasikan pendapatan karbon untuk mengembangkan tambak ikan yang berkelanjutan. Tujuannya untuk memperkuat ketahanan pangan dan akhirnya dapat mengembalikan pasokan ikan di danau tersebut.

MASYARAKAT SEBAGAI MITRA

°Pan paniscus

BONOBO

Bonobo adalah salah satu kerabat terdekat manusia dengan kesamaan genetik mencapai 98,7%. Spesies ini hanya dapat ditemukan di Republik Demokratik Kongo, dan lokasi proyek kami di Mai Ndombe menjadi habitat penting bagi spesies yang terancam punah ini. Ancaman utama terhadap bonobo adalah hilangnya habitat dan perdagangan satwa liar ilegal. Bonobo sering diburu untuk diambil dagingnya atau diperdagangkan sebagai hewan peliharaan. Saat kami memulai proyek ini, hanya ada 20-30 yang tersisa di daerah tersebut karena banyak intervensi dari perusahaan penebangan. Namun, saat ini populasi ratusan bonobo. Ini memiliki dampak penting pada kelangsungan hidup spesies.

° Loxodonta cyclotis

GAJAH HUTAN

Gajah hutan merupakan sepupu dari gajah Savannah yang posturnya lebih kecil dan lebih suka menyendiri. Baru pada tahun 2021 gajah hutan diakui sebagai spesies tersendiri. Gajah hutan memiliki peran penting dalam melawan perubahan iklim. Mereka memakan tanaman yang lebih kecil, mengurangi persaingan untuk nutrisi dan cahaya tanah, sehingga memungkinkan pohon yang lebih besar tumbuh subur dan menyerap lebih banyak CO2 dari atmosfer. Para ilmuwan berhipotesis bahwa keberadaan mega-herbivora seperti gajah hutan adalah salah satu alasan mengapa Cekungan Kongo mampu menyerap karbon dua kali lebih banyak daripada hutan hujan Amazon, meskipun ukurannya hanya setengahnya. Ancaman utama terhadap gajah hutan adalah perubahan iklim, hilangnya habitat, perburuan gading, dan konflik manusia-gajah yang sering berujung pada pembunuhan. Sebelum proyek konservasi Wildlife Works, gajah hutan tidak pernah terlihat di daerah tersebut selama beberapa dekade. Saat ini, populasi lokal telah pulih dan area proyek sekarang mendukung hampir 100 gajah hutan.

° Smutsia gigantea

TRENGGILING RAKSASA

Trenggiling bersisik dan berhidung panjang yang hidup di daerah tropis adalah salah satu mamalia paling unik di dunia. Mereka memiliki peran penting dalam ekosistem karena mereka memakan rayap, membantu menjaga keseimbangan ekologi dan melindungi pohon-pohon. Sayangnya, trenggiling juga termasuk dalam hewan yang paling banyak diperdagangkan di seluruh dunia, terutama karena sisiknya yang digunakan dalam pengobatan tradisional di wilayah Asia Timur.

° Hippopotamus amphibius

KUDA NIL

Kuda nil adalah salah satu mamalia darat terbesar ketiga di dunia setelah gajah dan badak; seekor kuda nil jantan bisa memiliki berat hingga sebanyak tiga mobil ukuran sedang. Kuda nil dapat menjadi sangat teritorial dan agresif, dan secara statistik, kuda nil membunuh rata-rata 500 orang setiap tahun di Afrika (sekitar dua kali lipat jumlah orang yang dibunuh oleh singa). Meskipun memiliki ukuran yang mengesankan dan berperilaku agresif, populasi kuda nil mengalami penurunan di Afrika Sub-Sahara, terutama di DRC. Ancaman utama bagi kuda nil meliputi hilangnya habitat dan perburuan untuk diambil daging dan giginya. Dalam upaya untuk mengatasi tantangan ini, Wildlife Works bermitra dengan komunitas lokal menciptakan strategi untuk mewujudkan koeksistensi yang aman antara manusia dan satwa liar.

SPESIES SATWA LIAR

YANG MENJADI FOKUS KAMI

Camera trap footage of bonobos (pan paniscus) at a watering hole at the Mai Ndombe REDD+ project
Camera trap footage of forest elephants (Loxodonta cyclotis) at the Mai Ndombe REDD+ project in the DRC

Hutan - seluas 740.000 hektar - sebagian besar hutan meranggas (46%)  dan hutan rawa (42%).

Pohon Millettia laurentii bernilai tinggi dan telah lama menarik perhatian beberapa perusahaan industry penebangan dalam sejarahnya. Hutannya kaya akan keanekaragaman hayati, dengan banyak spesies tumbuhan yang masih belum terdeskripsikan oleh ilmu pengetahuan. Tim keanekaragaman hayati kami secara rutin menemukan spesies tanaman dan jamur baru.

 

Meskipun cekungan Kongo memiliki ukuran yang hanya setengah dari hutan hujan Amazon, wilayah ini mampu menyerap karbon dua kali lipat dari yang diperkirakan. Hal ini diduga disebabkan oleh keberadaan herbivora besar seperti gajah hutan, yang membantu mengurangi persaingan untuk mendapatkan pohon yang lebih besar yang mampu menyerap lebih banyak karbon dari atmosfer. Ini adalah salah satu alasan mengapa Cekungan Kongo memiliki peran penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim global.

HUTAN

KORIDOR KASIGAU

KENYA

Di Kenya, proyek REDD+ Koridor Kasigau melindungi 500.000 hektar hutan.

Baca selengkapnya

EKOREGION AMAZON

KOLUMBIA

Di Ekoregion Amazon Kolombia, kami sedang mengembangkan 3 proyek yang dapat melindungi 750.000 hektar hutan.

Baca selengkapnya

PROYEK LAINNYA

ASAL-USUL

Sebagai konteks awal, hampir 300.000 hektar hutan hujan di sepanjang sisi barat Danau Mai Ndombe di DRC barat telah dialokasikan untuk ekstraksi kayu komersial yang sangat diincar oleh perusahaan penebangan. Hutan ini merupakan rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa dan mencakup beberapa lahan basah dengan kandungan karbon tertinggi di dunia. Perusahaan penebangan umumnya mengabaikan hak-hak serta kesejahteraan dari 50.000 anggota masyarakat setempat. Dampaknya hanya sedikit atau bahkan tidak ada manfaat ekonomi yang diterima oleh masyarakat lokal, dan ini berdampak negatif pada populasi satwa liar yang sudah terancam punah.

Pada tahun 2008, sebagai respons terhadap revisi yang dilakukan oleh pemerintah pada Kode Hutan Nasional DRC, sebanyak 91 dari 156 kontrak penebangan dihentikan sebagai upaya untuk mengatasi korupsi dalam sektor tersebut.

PROYEK

Dua dari konsesi kayu yang awalnya ditangguhkan mencakup hutan hujan di sepanjang pantai barat Danau Mai Ndombe. Pada bulan Februari 2010, permintaan resmi diajukan kepada pemerintah DRC untuk menghentikan praktik penebangan yang merusak dan sebagai gantinya menggunakan pendapatan dari karbon untuk mempromosikan konservasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Pada tahun 2011, dua kontrak konsesi berhasil dipindahkan ke ERA Kongo, yang merupakan pengembang proyek pendiri. Saat ini, ERA Kongo adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki dan dioperasikan oleh Wildlife Works, yang mengelola proyek Mai Ndombe di bawah perjanjian yang sama dengan pemerintah DRC.

 

Masyarakat setuju untuk bermitra dengan Wildlife Works guna bersama-sama merancang strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan, akses ke layanan perawatan kesehatan dan pendidikan, sambil tetap mempertahankan tradisi hidup harmonis mereka dengan hutan yang telah berlangsung selama berabad-abad.

bottom of page